Waspadai Ancaman Belajar Online bagi Pendidikan
Pandemi Covid-19 telah menghantui seluruh bagian dunia selama 2 tahun terakhir. Tentu suatu
kondisi yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Wabah ini memberi dampak begitu banyak
secara merata di semua bidang kehidupan manusia, mulai dari bidang perekonomian, industri, dan
tidak terkecuali bidang pendidikan.
Dalam dunia pendidikan kini berkembang tren baru melakukan pembelajaran secara daring atau
online tanpa adanya tatap muka secara langsung. Sistem daring digalakkan di awal merambahnya
kasus aktif seperlu menekan risiko penularan virus Covid-19 di kalangan pelajar. Karena dipersiapkan
dalam waktu singkat dan tanpa banyak persiapan matang jelas muncul banyak kejadian tidak sesuai
harapan.
Berikut ini sejumlah kendala yang sering terjadi selama pembelajaran daring, diantaranya:
- Perangkat Fasilitas Belum Mendukung
Sistem belajar online membutuhkan perangkat fasilitas pendukung seperti gadget, baik smartphone
ataupun laptop agar bisa digunakan untuk mengakses platform yang digunakan untuk belajar online.
Sayangnya belum semua sekolah atau peserta didik memiliki fasilitas mendukung.
- Jaringan Internet
Belum selesai masalah perangkat fasilitas, jaringan internet yang tidak selalu lancar juga bisa
menjadi kendala berarti. Sistem pembelajaran online awalnya pun mengharuskan peserta didik
maupun tenaga pendidik harus online dalam waktu lama yang membuat penggunaan data internet
meroket tinggi. Hal ini memunculkan kendala tersendiri dimana harus dialokasikan pula dana lebih
untuk menyediakan jaringan internet memadai.
- Penyampaian Materi Terbatas
Sistem online mengharuskan tenaga pendidik mampu mengolah cara menyampaikan materi dengan
cara baru. Tentu tidak bisa sebebas seperti melakukan KBM di kelas. Di sini dibutuhkan pula
kemampuan tenaga pendidik dalam memanfaatkan perangkat fasilitas agar dapat berfungsi optimal
dan membantu penyampaian materi dengan baik.
Sayangnya tidak dipungkiri belum semua tenaga pendidik memiliki kemampuan menggunakan
perangkat fasilitas dan menyampaikan materi menggunakan media online. Keterbatasan waktu untuk
mempersiapkan materi juga menjadi kendala tersendiri.
Tidak hanya kendala teknis, sistem belajar online nyatanya juga sekaligus menimbulkan problematika
di bidang pendidikan yang harus diwaspadai, diantaranya yaitu:
- Ketergantungan dengan Gadget
Sistem pembelajaran online membuat peserta didik menjadi ketergantungan dengan gadget.
Ketergantungan ini berlanjut pada kegiatan yang lain. Sebagai contoh dalam mengerjakan tugas
sekolah tergantung gadget dan mesin pencari untuk membantu mengerjakan tugas tanpa dipelajari
atau dipahami lebih dulu.
Mengingat tingkat perekonomian masyarakat Indonesia masih didominasi menengah ke bawah tidak
semua peserta didik memiliki gadget pribadi yang menunjang kegiatan KBM daring. Di awal
perubahan sistem hal ini pun sangat mempengaruhi kesuksesan KBM.
- Menurunnya Tingkat Pemahaman Peserta Didik
Pembelajaran secara online diakui menurunkan kualitas pendidikan. Tidak sedikit peserta didik
mengeluhkan tidak pahamnya akan materi yang dipelajari. Saat mendapat tugas peserta didik pun
kerap mendapati kesulitan hingga sering mengandalkan internet untuk mencari solusi tanpa
memahami penyelesaiannya.
Pola belajar seperti ini dikhawatirkan akan menyebabkan kebiasaan berpikir yang kurang kritis.
Sehingga peserta didik menjadi malas berpikir dan tidak memiliki rasa penasaran akan materi
pembelajaran yang dipelajari.
Perkembangan teknologi yang baik memang benar memberi banyak kemudahan dan kemajuan.
Akan tetapi, bila perkembangan teknologi tidak dimanfaatkan dengan baik dan bijak apa jadinya.
Tentu bukan teknologi yang keliru melainkan kesadaran diri yang terjebak di zona nyaman sehingga
enggan bergerak untuk berkembang.
Meski benar muncul sejumlah kendala, tapi situasi selama pandemi Covid-19 juga memberi
pembelajaran yang berarti. Terutama kesadaran akan perlunya meningkatkan pendidikan meski
peraturan dan sistem pembelajaran sering berganti. Situasi pandemi nyatanya juga membuka jendela
inspirasi baru terutama untuk tenaga pendidik agar terus berupaya memberi pembelajaran berkualitas
dan terbaik kepada para peserta didik setiap waktunya.
Seiring dengan menurunnya kasus aktif Covid-19 akhir-akhir ini, semoga benar menandakan akan
segera berakhir dan pulihnya kondisi pendidikan dan semuanya seperti sediakala. Dengan demikian,
peserta didik bisa kembali fokus belajar di sekolah dengan suasana yang lebih kondusif dan
menyenangkan karena bisa berinteraksi dengan teman-temannya. Belajar di kelas memang terasa
lebih menyenangkan, peserta didik bisa berkonsentrasi memahami pelajaran dengan baik, berlatih
berpikir kritis, berlatih bekerja sama teman, dan lain sebagainya.
Posting Komentar untuk " Waspadai Ancaman Belajar Online bagi Pendidikan"