Pengertian, Tata Cara, Waktu Pelaksanaan, Niat, dan Doa Sholat Tahajud (Lengkap)
Pengertian Sholat Tahajud
Sholat tahajud adalah salah satu amalan sunnah yang paling digalakkan oleh Rasulullah SAW. Bisa dikatakan tidak ada malam yang beliau lewati tanpa sholat tahajud di dalamnya. Sebagai umatnya, sudah sepatutnya kita mengikuti kebiasaan Rasul ini.
Sayangnya,
sedikit sekali dari kita yang melaksanakan salah satu sholat malam ini.
Alasannya macam-macam. Bisa karena tidak tahu caranya, tidak tahu
keutamaan, rasa malas yang besar atau karena alasan yang lain. Yang
jelas, rasa-rasanya sedikit sekali dari kita yang menjadikan sholat
tahajud sebagai ibadah rutin.
sholat
tahajud adalah salah satu sholat malam yang sangat dianjurkan oleh
Rasulullah SAW. Sholat sunnah ini dikerjakan dalam kurun waktu sejak
setelah shalat isya hingga masuk waktu shubuh. Jadi sholat tahajud tidak
boleh dikerjakan siang hari atau sebelum shalat isya.
Kemudian,
seseorang yang ingin melaksanakan sholat tahajud juga harus tidur
terlebih dahulu, walaupun cuma sebentar. Tidak dinamakan shalat tahajud
jika tidak kita awali dengan shalat isya dan tidur (walaupun cuma
beberapa menit saja). Jika tidak diawali dengan tidur, maka shalat
tersebut dinamakan shalat qiyamullail.
Jumlah
rakaat sholat tahajud minimal dua, maksimal tidak terbatas. Namun ada
yang mengatakan maksimal 8-12 rakaat. Pelaksanaanya pun secara umum sama
seperti sholat sunnah yang lain, tidak ada gerakan-gerakan khusus.
Hukum Sholat Tahajud
Hukum
melaksanakan sholat tahajud adalah sunnah. Tapi ke-sunnah-an
melaksanakan sholat tahajud bukan seperti sunnah biasa. Sholat tahajud
hukumnya sunnah muakkad (sangat disunnahkan atau sangat dianjurkan).
Pengertian lain dari sunnah muakkad adalah
sunnah yang selalu dikerjakan oleh Rasulullah SAW, atau, sunnah yang
jarang sekali ditinggalkan oleh Rasulullah SAW. Contoh sholat sunnah muakkad yang lain adalah sholat dhuha dan sholat tarawih.
Tata Cara Sholat Tahajud
Setelah mengetahui beberapa hal dasar mengenai sholat tahajud, sekarang saatnya kita belajar tata cara melakukan sholat tahajud.
Hal
ini sangat penting mengingat tata cara ibadah kerap kali dibuat-buat
atau direkayasa oleh sebagian orang. Padahal, setiap ibadah yang kita
lakukan harus sesuai dengan petunjuk yang sudah disampaikan oleh
Rasulullah SAW dan diperinci kembali oleh para ulama.
Penambahan
ibadah atau membuat ibadah yang baru, hukumnya boleh. Namun dengan
catatan harus ada sandaran dari Al quran, hadist, ijma’ atau qiyas
Berikut beberapa hal yang perlu kita ketahui menyangkut tata cara pelaksanaan sholat tahajud.
Waktu Pelaksanaan Sholat Tahajud
Seperti
saya jelaskan sebelumnya, waktu yang boleh digunakan untuk melaksanakan
sholat tahajud adalah sejak setelah ‘isya hingga menjelang shubuh. Di
luar dari waktu tersebut tidak dinamakan sholat tahajud. Selain itu,
orang yang ingin melaksanakan sholat tahajud juga harus tidur terlebih
dahulu.
Kapan waktu terbaik melaksanakan sholat tahajud?
Ulama
membagi waktu menjadi tiga bagian: sepertiga awal malam, sepertiga
kedua malam dan sepertiga terakhir malam. Untuk memudahkan, sepertiga
awal kira-kira sejak masuk magrib hingga jam 10-an malam. Sepertiga
kedua kira-kira dari jam 10-an hingga jam 2-an malam. Sementara
sepertiga malam terakhir kira-kira dari jam 2-an hingga menjelang masuk
waktu shubuh. Nah, waktu terbaik mengerjakan sholat tahajud adalah di
sepertiga malam yang akhir, atau mulai jam 2 pagi hingga sebelum shubuh.
Jumlah Rakaat Sholat Tahajud
Sholat
tahajud minimal dikerjakan sebanyak dua rakaat, maksimalnya ada yang
mengatakan 8 hingga 12 rakaat. Ada juga yang menyebutkan tidak ada batas
maksimal rakaat. Sholat tahajud (dan juga shalat sunnah lain pada
umumnya) dikerjakan dengan dua-dua rakaat, artinya setiap dua rakaat
harus salam terlebih dahulu baru boleh shalat kembali.
Niat Sholat Tahajud
Hal yang juga perlu diperhatikan dalam tata cara melaksanakan sholat tahajud adalah mengenai niatnya.
Ada dua hal yang perlu diperhatikan soal niat: lafadh atau bacaan niat dan qashad niat. Lafadh niat adalah bacaan yang kita ucapkan dengan lidah sebelum melaksanakan suatu ibadah, dalam hal ini berarti sebelum takbiratul ihram.
Jadi yang dinamakan dengan niat adalah qashad yang muncul di dalam hati
ketika melakukan suatu amalan, bukan yang kita ucapkan dengan lidah.
Lafadh niat
Lafadh niat sholat tahajud adalah sebagai berikut:
أُصَلِّي سُنّةَ التَهَجُدِ رَكْعَتَيْنِ ِللَهِ تَعَاليَ
Artinya:
Aku niat shalat sunnah tahajjud dua raka’at karena Allah ta’ala.
Bacaan niat ini dibaca ketika hendak melakukan takbiratul ihram.
Hukum membacanya adalah sunnah, bukan wajib. Maka jika sebelum takbir
kita tidak membaca bacaan niat tersebut, hukumnya tetap sah.
Tata Cara Sholat Tahajud: Rukun Sholat Tahajud (Gerakan dan Bacaan)
Gerakan
sholat tahajud tidak berbeda dengan gerakan sholat pada umumnya. Sholat
tahajud juga diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.
Sholat tahajud juga terdiri dari 13 rukun sholat yakni:
1. Niat
Note:
niat dibaca berbarengan saat takbiratul ihram. Niat dibaca atau
diqashad di dalam hati, bukan diucapkan dengan lidah. Gimana mau baca
niat dan baca takbir dalam waktu bersamaan kan? Hehe
Sudah dijelaskan di atas.
2. Takbiratul Ihram
Note: disertai dengan niat di dalam hati.
3, Berdiri bagi yang mampu (khusus shalat fardlu).
Sholat sunat boleh duduk walaupun mampu
4.
Membaca Alfatihah (lebih baik lagi jika membaca doa iftitah terlebih
dahulu sebelum membaca surat Alfatihah). Setelah membaca doa iftitah dan
alfatihah, bacalah surat atau ayat tertentu. Perlu diketahui juga bahwa
membaca ayat atau surat tertentu hukumnya sunnah, bukan wajib ya.
5. Ruku dengan thumaninah
6.I’tidal dengan thumaninah
7. Sujud dua kali dengan thumaninah
8. Duduk diantara dua sujud dengan Thumaninah
9. Duduk akhir
10 Membaca Tasyahud atau Tahiyyaat akhir pada duduk akhir
11. Shalawat atas Nabi saw pada duduk akhir
12. Salam yang pertama
13. Tertib
Doa Setelah Sholat Tahajud dalam Bahasa Arab beserta Artinya
Berikut bacaan doa setelah sholat tahajud dalam Bahasa Arab:
اَللهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ.
وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَالِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ.
وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ.
وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ.
اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ
فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ.
اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَالِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ.
وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ.
وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ.
اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ
فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ.
اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
Artinya:
“Wahai Allah, Milik-Mu lah segala puji.
Engkaulah penegak dan pengurus langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya.
Milik-Mu lah segala puji, Engkaulah penguasa (raja) langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya.
Milik-Mu lah segala puji, Engkaulah cahaya langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya.
Milik-Mu lah segala puji, Engkaulah Yang Hak (benar), janji-Mu lah yang benar, pertemuan dengan-Mu adalah benar, perkataan-Mu benar, surga itu benar (ada), neraka itu benar (ada), para nabi itu benar, Nabi Muhammad SAW itu benar, dan hari kiamat itu benar (ada).
Wahai Allah, Hanya kepada-Mu lah aku berserah diri, hanya kepada-Mu lah aku beriman, hanya kepada-Mu lah aku bertawakkal hanya kepada-Mu lah aku kembali, hanya dehgan-Mu lah kuhadapi musuhku, dan hanya kepada-Mu lah aku berhukum.
Oleh karena itu ampunilah segala dosaku, yang telah kulakukan dan yang (mungkin) akan kulakukan, yang kurahasiakan dan yang kulakukan secara terang-terangan, dan dosa-dosa lainnya yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku.
Engkaulah Yang Maha Terdahulu dan Engkaulah Yang Maha Terakhir. tak ada Tuhan selain Engkau, dan tak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.”
Engkaulah penegak dan pengurus langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya.
Milik-Mu lah segala puji, Engkaulah penguasa (raja) langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya.
Milik-Mu lah segala puji, Engkaulah cahaya langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya.
Milik-Mu lah segala puji, Engkaulah Yang Hak (benar), janji-Mu lah yang benar, pertemuan dengan-Mu adalah benar, perkataan-Mu benar, surga itu benar (ada), neraka itu benar (ada), para nabi itu benar, Nabi Muhammad SAW itu benar, dan hari kiamat itu benar (ada).
Wahai Allah, Hanya kepada-Mu lah aku berserah diri, hanya kepada-Mu lah aku beriman, hanya kepada-Mu lah aku bertawakkal hanya kepada-Mu lah aku kembali, hanya dehgan-Mu lah kuhadapi musuhku, dan hanya kepada-Mu lah aku berhukum.
Oleh karena itu ampunilah segala dosaku, yang telah kulakukan dan yang (mungkin) akan kulakukan, yang kurahasiakan dan yang kulakukan secara terang-terangan, dan dosa-dosa lainnya yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku.
Engkaulah Yang Maha Terdahulu dan Engkaulah Yang Maha Terakhir. tak ada Tuhan selain Engkau, dan tak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.”
Demikian tadi penjelasan tentang sholat tahajud, semoga artikel ini bisa membantu pembaca semuanya dan semoga bermanfaat. aminnn
Posting Komentar untuk "Pengertian, Tata Cara, Waktu Pelaksanaan, Niat, dan Doa Sholat Tahajud (Lengkap)"