Tata Cara dan Waktu Pelaksanaan Shalat Sunnah Rawatib
Salah satu hikmah dan rahmat Allah kepada hambanya adalah disyariatkannya ibadah tambahan berupa amalan sunah.
Amalan
sunah ini dikerjakan untuk melengkapi kekurangan yang terdapat pada
ibadah yang wajib. Salah satu amalan sunah di dalam ibadah shalat yang paling utama adalah menjalankan shalat sunnah rawatib.
Nabi Muhammad shallallahu‘alaihi wasallam selalu
mengerjakan shalat sunnah rawatib ini. Beliau tidak pernah
meninggalkannya meski dalam keadaan mukim (tidak bepergian jauh).
Kali ini saya akan menjelaskan mengenai pengertian shalat rawatib, tata cara
dan waktu pelaksanaan shalat rawatib. Selain itu akan dijelaskan juga
tentang macam macam shalat sunnah rawatib beserta niatnya.
Pengertian Shalat Sunnah Rawatib
Shalat
sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang dikerjakan sebelum dan sesudah
shalat fardhu (shalat lima waktu). Shalat sunnah rawatib yang
dikerjakan sebelum shalat fardhu disebut dengan shalat sunnah Qobliyah.
Sedangkan shalat sunnah Rawatib yang dikerjakan setelah shalat fardhu
disebut dengan shalat sunnah Ba'diyah.
Ditinjau dari segi mana yang lebih diutamakan, shalat sunnah Rawatib dibagi menjadi dua bagian:
Shalat Sunnah Rawatib Mu'akkad
Shalat
sunnah rawatib mu'akkad ini bersifat sangat dianjurkan untuk
dikerjakan. Mengenai jumlah shalat sunnah rawatib mu'akkad ada 12
rakaat:
· 2 rakaat sebelum shalat subuh
· 2 atau 4 rakaat sebelum shalat zuhur
· 2 atau 4 rakaat sesudah shalat zuhur
· 2 rakaat sesudah maghrib
· 2 rakaat sesudah isya
Penjelasan
soal jumlah rakaat shalat sunnah rawatib ini disebutkan dalam hadits
yang diriwayatkan oleh At-Tarmidzi dan An-Nasa’i.
Dari
Aisyah radiyallahu‘anha, ia berkata: Rasulullah shallallahu‘alaihi wa
sallam bersabda, “ Barangsiapa yang tidak meninggalkan dua belas (12)
rakaat pada shalat sunnah rawatib, maka Allah akan bangunkan baginya
rumah di surga, (yaitu): empat rakaat sebelum zuhur, dan dua rakaat
sesudahnya, dan dua rakaat sesudah maghrib, dan dua rakaat sesudah isya,
dan dua rakaat sebelum subuh“ . (HR. At-Tarmidzi no. 414, An-Nasa’i no.
1794)
Shalat Sunnah Rawatib Ghoiru Mu'akkad
Shalat
sunnah rawatib ghoiru mu'akkad ini adalah jenis shalat sunnah rawatib
yang kurang ditekankan. Berikut adalah jumlah shalat sunnah ghoiru
mu'akkad:
· 2 atau 4 rakaat sebelum shalat ashar (jika dikerjakan 4 rakaat, dikerjakan dengan 2 kali salam)
· 2 rakaat sebelum maghrib
· 2 rakaat sebelum isya
Mengenai shalat sunnah rawatib yang dikerjakan 4 rakaat harus dengan 2 kali salam didasarkan pada keterangan berikut ini:
As-Syaikh
Muhammad bin Utsaimin rahimahullah berkata: “ Shalat sunnah rawatib
terdapat di dalamnya salam. Seseorang yang shalat rawatib empat rakaat
maka dengan dua salam bukan satu salam, karena sesungguhnya nabi bersabda:
“ Shalat (sunnah) di waktu malam dan siang dikerjakan dua rakaat salam
dua rakaat salam”. (Majmu’ Fatawa As-Syaikh Al-Utsaimin 14/288)
2 dari 5 halaman
Dasar Hukum Shalat Sunnah Rawatib
Dasar hukum atau dalil mengerjakan shalat sunnah rawatib ada pada beberapa hadits berikut ini yang dirangkum dari berbagai sumber:
Dari
Abdullah bin Mughaffal Al Muzani dia berkata: Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:“ Di antara setiap dua adzan (azan dan iqamah)
itu ada shalat (sunnah).” Beliau mengulanginya hingga tiga kali. Dan
pada kali yang ketiga beliau bersabda, “ Bagi siapa saja yang mau
mengerjakannya.” (HR. Al-Bukhari no. 588 dan Muslim no. 1384)
Dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma dia berkata: “ Aku menghafal sesuatu dari nabi shallallahu
‘alaihi wasallam berupa shalat sunnat sepuluh rakaat yaitu; dua rakaat
sebelum shalat zuhur, dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah shalat
maghrib di rumah beliau, dua rakaat sesudah shalat isya’ di rumah
beliau, dan dua rakaat sebelum shalat subuh.” (HR. Al-Bukhari no. 937,
1165, 1173, 1180 dan Muslim no. 729)
Dari
Aisyah radhiallahu anha dia berkata: “ Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam tidak pernah meninggalkan shalat sunnat empat rakaat sebelum
zuhur dan dua rakaat sebelum shalat subuh”. (HR. Al-Bukhari no. 1183)
Waktu Pelaksanaan Shalat Sunnah Rawatib
Tentang waktu pelaksanaan shalat sunnah rawatib ini telah dijelaskan dalam sebuah hadits di bawah ini.
Ibnu
Qudamah berkata: “ Setiap sunnah rawatib qobliyah maka waktunya dimulai
dari masuknya waktu shalat fardhu hingga shalat fardhu dikerjakan, dan
shalat rawatib ba’diyah maka waktunya dimulai dari selesainya shalat
fardhu hingga berakhirnya waktu shalat fardhu tersebut “ . (Al-Mughni
2/544)
3 dari 5 halaman
Niat Shalat Sunnah Rawatib
Bacaan niat shalat sunnah rawatib pada dasarnya hampir sama dengan bacaan shalat fardhu. Kita tinggal menambahkan Qobliyatan Lillahi Ta’ala (jika dikerjakan sebelum shalat fardhu) di akhir niat atau Ba’diyatan Lillahi Ta’ala (jika dikerjakan sesudah shalat fardhu).
Jadi, jika mengerjakan shalat sunnah rawatib sebelum shalat subuh, maka bacaannya menjadi:
USHALLII SUNNATASH SHUBHI RAK’ATAINI QABLIY-YATAN LILLAAHI TA’AALAA.
Artinya:”Aku (niat) shalat sunat qabliyyah subuh 2 rakaat, karena Allah Ta’ala.”
Kemudian, jika mengerjakan shalat sunnah rawatib setelah shalat isya, maka bacaannya menjadi:
USHALLII SUNNATAL ‘ISYAA’I RAK’ATAINI BA’DIY-YATAN LILLAAHI TA’AALAA.
Artinya:”Aku (niat) shalat sunat ba’diyyah isya 2 rakaat, karena Allah Ta’ala.”
Sebenarnya
tentang niat shalat ini tidak perlu dilafalkan sampai bersuara, tapi
cukup diucapkan dalam hati. Pelafalan niat ini mungkin bertujuan untuk
memantapkan niat yang sudah ada di dalam hati.
4 dari 5 halaman
Bacaan Surat Shalat Sunnah Rawatib
Berikut adalah beberapa surat dalam Alquran yang selalu dibaca oleh Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam ketika mengerjakan shalat sunnah rawatib.
Surat yang Dibaca pada Shalat Sunnah Rawatib Qobliyah Subuh
Dari
Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu, “ Bahwasanya Rasulullah
shallallahu‘alaihi wasallam pada shalat sunnah sebelum subuh membaca
surat Al Kaafirun dan surat Al Ikhlas.” (HR. Muslim no. 726)
Kemudian
dari Sa’id bin Yasar yang mengatakan kepada Ibnu Abbas bahwa: “
Sesungguhnya Rasulullah shallallah ‘alaihi wasallam pada shalat sunnah
sebelum subuh di rakaat pertamanya membaca Al-Baqarah: 136 dan di rakaat
keduanya membaca Ali Imron: 52. (HR. Muslim no. 727)
Surat yang Dibaca pada Shalat Sunnah Rawatib Ba’diyah Maghrib
Dari
Ibnu Mas’ud radiyallahu ‘anha, dia berkata: Saya sering mendengar
Rasulullah shallalllahu‘alaihi wa sallam ketika beliau membaca surat
pada shalat sunnah sesudah maghrib: Surat Al Kafirun dan surat Al
Ikhlas. (HR. At-Tarmidzi no. 431, berkata Al-Albani: derajat hadits ini
hasan shohih, Ibnu Majah no. 1166)
5 dari 5 halaman
Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib
Keutamaan dari shalat sunnah rawatib
ini sudah banyak dijelaskan dalam hadits hadits. Berikut adalah
beberapa keutamaan shalat sunnah rawatib menurut hadits.
At-Tarmidzi
dan An-Nasa’i meriwayatkan hadits yang mengatakan bahwa, dari ‘Aisyah
radiyallahu ‘anha, ia berkata: Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam
bersabda, “ Barangsiapa tidak meninggalkan dua belas (12) rakaat pada
shalat sunnah rawatib, maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga..." (HR. At-Tarmidzi no. 414, An-Nasa’i no. 1794)
Aisyah radhiyallahu ‘anha telah meriwayatkan sebuah hadits tentang shalat sunnah rawatib sebelum (qobliyah) shubuh, dari Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam, beliau bersabda, “ Dua rakaat sebelum shubuh lebih
baik dari dunia dan seisinya“ . Dalam riwayat yang lain, “ Dua raka’at
sebelum shubuh lebih aku cintai daripada dunia seisinya” (HR. Muslim no.
725).
semoga bermanfaat yaa.....
Posting Komentar untuk "Tata Cara dan Waktu Pelaksanaan Shalat Sunnah Rawatib"